Pestisida berasal dari bahasa Inggris Pest yang artinya hama dan cide artinya membunuh. Dengan demikian pestisida dapat diartikan sebagai senyawa kimia baik organik maupun an organik yang digunakan untuk membunuh hama.
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa pestisida adalah racun, bukan obat. Namun kenyataan di masyarakat, khususnya di kalangan petani kita lebih akrab dengan menyebutnya sebagi obat: Obat wererng, obat ulat dan lain-lain. Jelas ini salah kaprah.
Kesalah kaprahan ini sepintas seperti tidak berpengaruh apa-apa. Namun dari kesalahan persepsi ini sering terjadi kasus yang berbahaya di masyarakat, seperti kasus petani yang keracunan pestisida setelah melakukan penyemprotan sebagai akibat menganggapnya obat atau bukan racun sehingga tidak mengikuti prosedur keamanan dalam penggunaan pestisida.
Di daerah Subang, Jawa Barat (dikampung penulis) pernah terjadi seorang kakek bersama dua orang cucunya meninggal dunia karena menyantap kue (papais) yang terbuat dari sejenis insektisida berbentuk tepung, karena dikira tepung beras. Ini terjadi karena menganggap bukan racun sehingga menyimpannya ditempat sembarang.
Kasus lain di salah satu desa di Karawang, seorang nenek yang sedang sakit harus meninggal dunia karena meminum "obat tikus" yang belum lama dibeli oleh suaminya. Ketika itu si nenek bertanya kepada suaminya: "Tadi kemana saja...nenek cari kok nggak ada?". "Habis beli obat", jawab si kakek. Disangka si nenek, suaminya itu membeli obat untuknya, oleh karena itu ketika suaminya pergi ke sawah, si nenekpun mengambil dan meminumnya.
Kejadian lain pada tahun 70-an, ketika masih beredar insektisida bernama "endrin". Seorang petani yang mengidap penyakit "kremi" (terasa gatal di daerah dubur, akibat cacing kremi yang sedang masa bertelur) mengolesi duburnya itu dengan endrin dengan harapan cacing kreminya mati. Tetapi karena racun endrin itu cukup keras dan mungkin dosisnya terlalu tinggi, akhirnya bukan hanya cacing kreminya yang mati...petani itupun ikut meninggal dunia.
Dan...mungkin banyak terjadi kasus serupa di daerah lain. Oleh karena itu, hilangkan kebiasaan menyebut pestisida sebagai obat, tetapi katakan pestisida adalah...racun.
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa pestisida adalah racun, bukan obat. Namun kenyataan di masyarakat, khususnya di kalangan petani kita lebih akrab dengan menyebutnya sebagi obat: Obat wererng, obat ulat dan lain-lain. Jelas ini salah kaprah.
Kesalah kaprahan ini sepintas seperti tidak berpengaruh apa-apa. Namun dari kesalahan persepsi ini sering terjadi kasus yang berbahaya di masyarakat, seperti kasus petani yang keracunan pestisida setelah melakukan penyemprotan sebagai akibat menganggapnya obat atau bukan racun sehingga tidak mengikuti prosedur keamanan dalam penggunaan pestisida.
Di daerah Subang, Jawa Barat (dikampung penulis) pernah terjadi seorang kakek bersama dua orang cucunya meninggal dunia karena menyantap kue (papais) yang terbuat dari sejenis insektisida berbentuk tepung, karena dikira tepung beras. Ini terjadi karena menganggap bukan racun sehingga menyimpannya ditempat sembarang.
Kasus lain di salah satu desa di Karawang, seorang nenek yang sedang sakit harus meninggal dunia karena meminum "obat tikus" yang belum lama dibeli oleh suaminya. Ketika itu si nenek bertanya kepada suaminya: "Tadi kemana saja...nenek cari kok nggak ada?". "Habis beli obat", jawab si kakek. Disangka si nenek, suaminya itu membeli obat untuknya, oleh karena itu ketika suaminya pergi ke sawah, si nenekpun mengambil dan meminumnya.
Kejadian lain pada tahun 70-an, ketika masih beredar insektisida bernama "endrin". Seorang petani yang mengidap penyakit "kremi" (terasa gatal di daerah dubur, akibat cacing kremi yang sedang masa bertelur) mengolesi duburnya itu dengan endrin dengan harapan cacing kreminya mati. Tetapi karena racun endrin itu cukup keras dan mungkin dosisnya terlalu tinggi, akhirnya bukan hanya cacing kreminya yang mati...petani itupun ikut meninggal dunia.
Dan...mungkin banyak terjadi kasus serupa di daerah lain. Oleh karena itu, hilangkan kebiasaan menyebut pestisida sebagai obat, tetapi katakan pestisida adalah...racun.
Mungkin karena menganggap obat itulah, suka ada orang yang mencoba minum racun serangga kalau pusing kepala karena masalah keluarga.....
BalasHapus